Kamis, 24 Mei 2012

Perjamuan Pagi


Dengan sebuah keributan kecil
Kau menyusun
Kepingan matahari di dapur
Menjadi labu
Menjadi sendok
Menjadi hujan Januari

Hatimu berdiam di situ
Bergelantung di sendok yang menunggu
Serdadu cahaya akan memadamkan labu
Hingga tubuhmu melapar terang

Tatkala hujan pun padam
Tertiup angin yang menggetarkan alismu, sayang
Sepotong labu
Tak akan menuangkan kendi
Air suci penebus haus

Maka di mejamu
Hanyalah menu menunggu
Sesosok malaikat bergetar sayap nektar yang lekat
Menaburkan abu jenazahku
Di geraham Januari.

Selasa, 15 Mei 2012

Ide... Ide... Tingg!

sumber


IDE… i de e de. Ehemmm… siapa sih yang gak kenal dengan ide? Itu loh Ide Bagus Oka Sugawa yang maen pilem Lupus jaman 90an *halah. 

Yo’i, ide bisa dikatakan sebagai salah satu pemicu utama lahirnya sebuah karya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide/ gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Yap, karya apa pun yang akan atau telah dihasilkan pasti berawal dari sebuah ide, baik karya itu berupa lagu, foto, desain, gagasan bisnis, sampe ke penataan ruang dan lain-lain.

Nah khusus di postingan ini, aku akan sharing-sharing mengenai sumber-sumber darimana saja ide-ide itu bisa dimunculkan, tentunya kali ini ide-ide itu khusus dalam hal melahirkan sebuah tulisan. Dari beberapa sumber yang aku ambil; buku, internet, dan pengalaman-pengalaman orang lain ini dia beberapanya, cekidot yow!

Selasa, 08 Mei 2012

Tinta Minta Cinta

foto dari sini
 
--sebuah kutukan bagi seorang penyair

Sebutlah namanya Boy. Seorang lelaki yang sebenarnya kini tengah memasuki usia paruh baya. Punya tiga orang anak dan seorang istri -tentu saja (karena Boy memang bukan tipe penyelingkuh). Tubuhnya memang tambun, dan bisa dikatakan cikal bakal Paman Vernon masa depan. Tapi dompetnya yang tebal, wajahnya yang innocent dan mobilnya yang belum lama ini ia beli dari showroom mobil-mobil bergengsi akan membuat banyak wanita tak berfikir dua kali.

Namun begitu sesungguhnya Boy adalah seorang bayi besar yang sangat merepotkan tatkala di rumah. Ia pernah sekali menggebrak meja makan yang membuat si pembantu yang tengah mengantarkan segelas susu rendah lemak terlonjak, hingga gelas itu terlepas. Jatuh dan pecah. Pasalnya menu yang kali itu tersedia di meja makan daging olahan semua (sebenarnya wajar karena hari itu hari raya kurban).

Ia pun pernah membentak istrinya sambil memukul stir mobil dalam perjalanan pulang dari berbelanja di supermarket saat istrinya tersadar belum membeli gula diet. Vonis dokter tiga bulan lalu yang membuat ia jadi begini. Dilahirkan dari keluarga Jawa yang berada, Boy terbiasa dengan makanan enak dan manis. Gulai, sate, tongseng dan segala macam aneka menu berbahan dasar daging kambing adalah favoritnya. Begitupun dengan minuman; teh, kopi, sirup, coklat hangat hingga es dawet dengan kadar gula yang tinggi menjadi idamannya setiap waktu.

Senin, 07 Mei 2012

Seratus Fiksimini




Sebenarnya saya pribadi sangat sungkan, pun terlihat ‘berlebihan’ bila karya-karya yang sederhana seperti itu sampai dikumpulkan secara serius. Namun saya sepertinya harus memberikan balasan apresiasi atas karya-karya tersebut (meskipun tidak setimpal).

Berikut seratus fiksimini saya. Sila cek langsung di webnya ya. He..he.. 

Terimakasih kepada komunitas @fiksimini. Saya belajar banyak kepada kalian. Terima kasih Om @sigitharjo dan teman-teman yang mengusung fiksimini.net semoga makin jaya sastra di Indonesia. :)

Batu-batu Hitam Kesunyian


Kesunyian adalah batu-batu hitam. Kesunyian adalah batu-batu yang hitam dan berat. Yang gumpal dan memberati saku celanamu. Yang membuatmu sulit teranjakkan bahkan sekadar badai kehidupan. Begitu katamu. Dahulu.

Telingaku seperti berdarah-darah. Meski merahnya tak sepekat helm tim safety yang kerap hilir mudik di sekitar instalasi mensin pemompa minyak yang gaduh. Suara-suara mata pisau pemotong yang mengikis. Atau saling terkikis dengan batangan baja dan besi-besi. Percikannya seru kembang api. Benderang. Iya, ini kota pertambangan yang gemerlap. Yang megah dan techno

Kota kecil di pedalaman yang terkepung hutan-hutan. Yang terkepung pertapa rimba dengan segala relung hijau dan serangga-serangga aneka rupa.

Sementara aku tengah mengekalkan diri menjadi komponen pabrik. Sebiji baut yang makin dikencangkan oleh kunci inggris. Kepentingan-kepentingan penguasa mengaborsi uang di perut bumi.

Aku yang terbenam dalam kebisingan. Menjauh dari syahdu langit. Yang tak teranjakkan bahkan oleh gempuran badai-badai kerinduan-mu.