Sabtu, 02 Januari 2016

Hal-hal yang Terlalu Picisan untuk Sebuah Puisi

/1/
Setelah aku menyerahkan hatiku padamu
Aku tidak bisa menyerah lagi

/2/
Aku tidak cemas dengan kapan perjumpaan, aku hanya khawatir
Saat kau datang nanti, kesendirian ini sudah terlalu besar
Untuk dirobohkan

/3/
Jangan khawatir, sikapmu hanya akan melukai hatiku,
tidak membaliknya menjadi benci, peganglah janjiku

/4/
Mencintaimu seperti memelihara matahari di kepalaku
Terik melulu dan tak pernah berkedip walau sebiji waktu

/5/
Cintamu adalah tekadku, segala pendirian dan kesendirianku

Jumat, 01 Januari 2016

Lego

foto dari instagram @wondersherif



kok ya yang disatukan itu hati dulu
senyuman yang senyaman sofa kafe di Kemang
bujursangkar bersisian merekatkan
percakapan dan janji bersinambungan
akan membentuk apa setelahnya
jemariku tak punya tahu siasat upaya

apakah kehidupan yang kita susun ini 
ialah pecahan dari dunia utuh sebelumnya
kita hanya menyusun kembali
menjadi bentuk asal mula, tanyamu

yang aku tahu kemudian
kau hanya lebih suka membongkar rakit
menjalani bentuk bentuk baru
rumah, pesawat hingga monster ungu
segala sesuatu meski di dalamnya
tiada kutemu lagi bentukan hati kita