Sabtu, 02 Januari 2016

Hal-hal yang Terlalu Picisan untuk Sebuah Puisi

/1/
Setelah aku menyerahkan hatiku padamu
Aku tidak bisa menyerah lagi

/2/
Aku tidak cemas dengan kapan perjumpaan, aku hanya khawatir
Saat kau datang nanti, kesendirian ini sudah terlalu besar
Untuk dirobohkan

/3/
Jangan khawatir, sikapmu hanya akan melukai hatiku,
tidak membaliknya menjadi benci, peganglah janjiku

/4/
Mencintaimu seperti memelihara matahari di kepalaku
Terik melulu dan tak pernah berkedip walau sebiji waktu

/5/
Cintamu adalah tekadku, segala pendirian dan kesendirianku


/6/
Waktu berjalan di antara aku dan kamu
Fajar senja seperti rambu-rambu yang berlalu
Di antara dua ruas jalan berlainan arah

/7/
Cinta yang sama tinggi akan saling mengasihi
Cinta yang berbeda akan mengasihani

/8/
Jika kesedihanku bisa menghapus ketakutan ketakutanmu
Aku tidak akan ragu untuk lebih bersedih lagi

/9/
Kamu tidak perlu risau bagaimana aku bisa berbahagia
Kamu hanya perlu ada

/10/
Segala jerihku akan sampai padamu
Jika tidak, bagaimana mungkin aku
Beranjak pasti sejauh ini, kan?

/11/
Menjadi musuhmu lebih baik
Daripada menjadi diammu
Setidaknya aku tahu
Bahwa aku masih dalam pikiranmu

/12/
Setelah kuhitung-hitung
Waktuku bernafas jauh lebih sedikit
Daripada waktu ketiadaanmu

/13/
Aku memilih jalan yang lebih terjal
Agar lebih cepat sampai
Aku memilih arus yang lebih deras
Agar lebih lekas ke lepas pantai
Aku memilihmu
Agar lebih dan kurangnya mohon dimaafkan

0 komentar:

Posting Komentar