Jumat, 19 Oktober 2012

Seruni



Sebab cinta yang baik
Tidak jatuh di mekar bunga
Tak pula pada rekah luka
Cinta yang baik
Tumbuh di tubuh
Yang memiliki keduanya

Maka di lembah cintamu
Aku memohon
Menghunjamkan akar kerinduan
Sulur-sulur kehidupan
Aku tak ingin ke mana-mana
Aku hanya ingin kebahagiaanmu saja



Foto disunting dari sini

Kamis, 04 Oktober 2012

Angan



Adalah tangan-tangan 
Yang terhulur jauh
Di mana kita bisa saling bersentuh
Bersidekap
Dan berseduka

Kerinduan


Kerinduan
Selalu berada 
Di kerendahan kembang kenangan
Pucat berserak-serak
Di atas merah tanah

Senin, 01 Oktober 2012

Sajak yang Tak Letih


Sajak yang tak letih menyedih
Seorang jelata cinta 
Yang jatuh hatinya 
Pada jauh cantik jelita

-

Sajak yang tak letih menagih
Seorang jelata kata 
Yang mengais huruf makan malamnya
Di serpihan tubuhnya sendiri

Kamis, 27 September 2012

#Doodling #Citacita

#Doodling #Alayien


#Doodling #MusikMelayuJambi

Selasa, 25 September 2012

Sepucuk Surat dari Rimba (Dari Puni Kepada Takita)





Halo Takita yang baik, sebelumnya perkenalkan, aku Puni. Kukirim Surat ini langsung dari rumahku di jantung Sumatera. Tepatnya di Taman Nasional Berbak Propinsi Jambi. Cukup jauh bukan? He..he..

Surat dari Takita sampai beberapa hari yang lalu, aku senang sekali sampai membacanya berulang-ulang. Aku memang suka dengan surat dan sering berkirim surat. Kata almarhum ibuku, nenek moyangku dulu adalah para tukang pos yang sangat diandalkan para raja-raja.

Kalau Takita sering mendengarkan cerita dari Ayah dan Bunda tidak demikian halnya dengan aku. Sudah tiga tahun belakangan ini aku hidup sebatang kara, maksudku tanpa Ayah dan Ibu. Mereka berdua terbang ke syurga lebih dahulu saat pada suatu hari sekawanan pemburu merangsek masuk ke pedalaman rimba.

Tapi Takita tak usah khawatir. Aku tidak benar-benar hidup sendirian kok. Aku bersahabat baik dengan Rimo, seekor harimau yang lucu. Nanti kalau suatu saat Takita bertandang ke rumahku pasti aku kenalkan dengan dia. Emm nanti Takita harus nasehatin dia juga ya.., soalnya dia agak pemalas dan sering tidur. Huh.

Sama halnya dengan aku, Rimo juga hidup tanpa ayah dan ibu. Saat dia sedang bersemangat, kami sering menyusuri rimba bersama-sama. Kalau aku letih aku akan bertengger di punggungnya yang belang dan empuk. Enak sekali hihi...

Kami berdua berkeliling rimba untuk mendengarkan cerita dari para guru kami. Ada Pak Kijang yang bercerita kepada kami tentang Ibu peri. Ada Tupi, teman yang juga guru kami menceritan tentang negeri seribu satu malam. Ia banyak tahu cerita itu dari hasil mencuri dengar sebuah kelas kecil di perkampungan penduduk pinggiran rimba. Sebagai seekor tupai ia memang mudah melakukannya dari sebuah pohon kelapa di pinggir madrasah.

Rimo paling suka dengan cerita Sinbad. Seorang pelaut yang gagah berani dan suka menolong orang. Tapi sayangnya Rimo baru sekadar suka tuh. Kalau tiba malasnya ia bisa tidur-tiduran saja sepanjang hari. Huuuufftt..

Oh. Aku hampir lupa dengan guruku yang satu ini. Dan pasti Takita sering bertemu dengan beliau. Dia berperut besar dan berwajah kemerahan seperti orang marah, matanya selalu terbuka memancarkan cahaya emas. Ya, dia matahari.

Setiap pagi, ia datang dengan senyum yang ramah. Lalu bercerita kepadaku tentang negeri-negeri di dunia! Ia bisa cerita tentang  perempuan-perempuan bermata sipit di pegunungan Tibet hingga tentang sekelompok lelaki yang berlari mengejar (atau bahkan dikejar) buruannya di pedalaman Afrika.

Aku belajar darinya tentang letak-letak benua, pulau, samudera dan semua yang terlihat oleh matahari. Kalau kata Tupi itu namanya geografi. Saking banyaknya ilmu yang dipunyai oleh matahari aku bahkan berfikir kalau ia tidak pernah tidur. 

Aduh, sekian dulu cerita dan kabar dari sini, Takita. Aku harus menemani Rimo dulu. Dia tak boleh jalan-jalan sendirian, sekarang makin banyak pemburu dan jerat perangkap. 

Oh iya kalau Takita ada waktu balas suratku ya, aku penasaran sekali dengan cerita kambing hitam dan putih. Salam untuk Ayah dan Bunda. Aku dan seluruh penduduk di rimba ini selalu mendoakan agar putra-putri Indonesia selalu baik, rajin, bersemangat dan saling bersahabat. Termasuk Takita. Termasuk seluruh putra-putri di dunia.

Salam.

NB; Lain kali aku akan cerita tentang guru berhitungku. Kamu pasti akan suka. Seekor landak yang pendiam dan sering menabrak segala sesuatu. Sepertinya sudah saatnya dia memakai kaca mata, setidaknya agar dia bisa melihat aku dengan baik. Seekor burung punai yang cantik. :P


Senin, 10 September 2012

Seenak Doodle aja






Jumat, 07 September 2012

Proses Kreatif

Jumat, 01 Juni 2012

Gesa

@champ_photo

Tubuhku, serupa kota tua yang perlahan terhapus dari peta kenangan seorang pemandu. Jika tak sampai pada suatu pagi di sebuah plesir, kau membalurkan doa ke senja ceruk mataku. Mencandukan rindu sebagai kehausan lain, yang harus kugesa dengan segenap derit roda-rodaku

Kamis, 24 Mei 2012

Perjamuan Pagi


Dengan sebuah keributan kecil
Kau menyusun
Kepingan matahari di dapur
Menjadi labu
Menjadi sendok
Menjadi hujan Januari

Hatimu berdiam di situ
Bergelantung di sendok yang menunggu
Serdadu cahaya akan memadamkan labu
Hingga tubuhmu melapar terang

Tatkala hujan pun padam
Tertiup angin yang menggetarkan alismu, sayang
Sepotong labu
Tak akan menuangkan kendi
Air suci penebus haus

Maka di mejamu
Hanyalah menu menunggu
Sesosok malaikat bergetar sayap nektar yang lekat
Menaburkan abu jenazahku
Di geraham Januari.

Selasa, 15 Mei 2012

Ide... Ide... Tingg!

sumber


IDE… i de e de. Ehemmm… siapa sih yang gak kenal dengan ide? Itu loh Ide Bagus Oka Sugawa yang maen pilem Lupus jaman 90an *halah. 

Yo’i, ide bisa dikatakan sebagai salah satu pemicu utama lahirnya sebuah karya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide/ gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Yap, karya apa pun yang akan atau telah dihasilkan pasti berawal dari sebuah ide, baik karya itu berupa lagu, foto, desain, gagasan bisnis, sampe ke penataan ruang dan lain-lain.

Nah khusus di postingan ini, aku akan sharing-sharing mengenai sumber-sumber darimana saja ide-ide itu bisa dimunculkan, tentunya kali ini ide-ide itu khusus dalam hal melahirkan sebuah tulisan. Dari beberapa sumber yang aku ambil; buku, internet, dan pengalaman-pengalaman orang lain ini dia beberapanya, cekidot yow!

Selasa, 08 Mei 2012

Tinta Minta Cinta

foto dari sini
 
--sebuah kutukan bagi seorang penyair

Sebutlah namanya Boy. Seorang lelaki yang sebenarnya kini tengah memasuki usia paruh baya. Punya tiga orang anak dan seorang istri -tentu saja (karena Boy memang bukan tipe penyelingkuh). Tubuhnya memang tambun, dan bisa dikatakan cikal bakal Paman Vernon masa depan. Tapi dompetnya yang tebal, wajahnya yang innocent dan mobilnya yang belum lama ini ia beli dari showroom mobil-mobil bergengsi akan membuat banyak wanita tak berfikir dua kali.

Namun begitu sesungguhnya Boy adalah seorang bayi besar yang sangat merepotkan tatkala di rumah. Ia pernah sekali menggebrak meja makan yang membuat si pembantu yang tengah mengantarkan segelas susu rendah lemak terlonjak, hingga gelas itu terlepas. Jatuh dan pecah. Pasalnya menu yang kali itu tersedia di meja makan daging olahan semua (sebenarnya wajar karena hari itu hari raya kurban).

Ia pun pernah membentak istrinya sambil memukul stir mobil dalam perjalanan pulang dari berbelanja di supermarket saat istrinya tersadar belum membeli gula diet. Vonis dokter tiga bulan lalu yang membuat ia jadi begini. Dilahirkan dari keluarga Jawa yang berada, Boy terbiasa dengan makanan enak dan manis. Gulai, sate, tongseng dan segala macam aneka menu berbahan dasar daging kambing adalah favoritnya. Begitupun dengan minuman; teh, kopi, sirup, coklat hangat hingga es dawet dengan kadar gula yang tinggi menjadi idamannya setiap waktu.

Senin, 07 Mei 2012

Seratus Fiksimini




Sebenarnya saya pribadi sangat sungkan, pun terlihat ‘berlebihan’ bila karya-karya yang sederhana seperti itu sampai dikumpulkan secara serius. Namun saya sepertinya harus memberikan balasan apresiasi atas karya-karya tersebut (meskipun tidak setimpal).

Berikut seratus fiksimini saya. Sila cek langsung di webnya ya. He..he.. 

Terimakasih kepada komunitas @fiksimini. Saya belajar banyak kepada kalian. Terima kasih Om @sigitharjo dan teman-teman yang mengusung fiksimini.net semoga makin jaya sastra di Indonesia. :)

Batu-batu Hitam Kesunyian


Kesunyian adalah batu-batu hitam. Kesunyian adalah batu-batu yang hitam dan berat. Yang gumpal dan memberati saku celanamu. Yang membuatmu sulit teranjakkan bahkan sekadar badai kehidupan. Begitu katamu. Dahulu.

Telingaku seperti berdarah-darah. Meski merahnya tak sepekat helm tim safety yang kerap hilir mudik di sekitar instalasi mensin pemompa minyak yang gaduh. Suara-suara mata pisau pemotong yang mengikis. Atau saling terkikis dengan batangan baja dan besi-besi. Percikannya seru kembang api. Benderang. Iya, ini kota pertambangan yang gemerlap. Yang megah dan techno

Kota kecil di pedalaman yang terkepung hutan-hutan. Yang terkepung pertapa rimba dengan segala relung hijau dan serangga-serangga aneka rupa.

Sementara aku tengah mengekalkan diri menjadi komponen pabrik. Sebiji baut yang makin dikencangkan oleh kunci inggris. Kepentingan-kepentingan penguasa mengaborsi uang di perut bumi.

Aku yang terbenam dalam kebisingan. Menjauh dari syahdu langit. Yang tak teranjakkan bahkan oleh gempuran badai-badai kerinduan-mu.