sumber |
IDE… i de e de. Ehemmm… siapa sih
yang gak kenal dengan ide? Itu loh Ide Bagus Oka Sugawa yang maen pilem Lupus
jaman 90an *halah.
Yo’i, ide bisa dikatakan sebagai
salah satu pemicu utama lahirnya sebuah karya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ide/ gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Yap, karya
apa pun yang akan atau telah dihasilkan pasti berawal dari sebuah ide, baik
karya itu berupa lagu, foto, desain, gagasan bisnis, sampe ke penataan ruang
dan lain-lain.
Nah khusus di postingan ini, aku
akan sharing-sharing mengenai sumber-sumber darimana saja ide-ide itu bisa
dimunculkan, tentunya kali ini ide-ide itu khusus dalam hal melahirkan sebuah
tulisan. Dari beberapa sumber yang aku ambil; buku, internet, dan pengalaman-pengalaman
orang lain ini dia beberapanya, cekidot yow!
1. Profesi yang dilakoni
Setiap yang menjalani hidup tentu memiliki peran atau
profesi masing-masing. Jadi karyawan, pilot, tukang becak, atlit, sampe pengangguran
sekalipun tentu punya sisi-sisi yang menarik dari profesi yang dilakoninya,
yang tidak banyak diketahui khalayak lain. Tapi masalahnya kita sendiri sering
menganggap remeh profesi itu, padahal bagi orang lain hal itu akan jadi menarik
apabila kita mampu menyajikannya lewat sisi-sisi kreatif dan jarang diketahui
orang lain.
Contohnya gini, gue pernah nonton (di rumah, penulis
punya tipi) tentang seorang wanita yang kesehariannya mendandani orang yang
udah almarhum, yang akan dikremasi (menurut suatu ajaran agama tertentu). Nah,
apakah hal-hal menarik profesi si ibu cuma sebatas mendandani pasiennya itu
aja? No, no, no… dalam penuturannya, sang ibu juga kerap bercengkrama dengan si
pasien-pasiennya sembari memulas bedak, lipstick, sampai pekerjaan itu selesai
di sebuah ruangan yang tidak ada orang lain selain mereka berdua disana. Pasti
kalian pada ngeri kan? Hih, gue sih enggak!
*nahan-nahan ke kamar belakang*
2. Internet
Oke, hari gini yang masih gak tau dengan yang namanya internet
tunjuk tangan *noleh kiri kanan, kemudian ngacung* nah, kalo tips yang ini
kayaknya aku gak usah jelasin panjang lebar. Tentunya udah pada tau sendiri lah.
Tapi yang harus diwaspadai adalah justru efek melenakan dari internet ini
sendiri. Makanya, sebelum atau selagi browsing kamu harus tetep niatin diri,
untuk mencari sebuah ide. Sehingga kamu gak akan lepas control, udah berjam-jam
browsing tapi gak ada satu ide pun melekat.
Enn satu lagi, ketika dalam proses menulis pun kamu
tetep bisa menggunakan internet sebagai pelengkap detail dalam tulisanmu. Contohnya,
ketika tulisanmu mengisahkan tentang kafe, tapi kamu sendiri belum pernah
nongkrong di kafe *biasanya di angkringan *halah, nah tinggal browse aja tuh gambar
suasana kafe, menu-menunya, tipikal pengunjungnya dan lain-lain. Ide kan?!!
3. Buku dan media cetak
Iyak, buku apa aja deh. Mau itu sastra, majalah,
biografi, tabloid, ato koran bekas bungkus gorengan sekalipun bisa memicu
ide-ide dalam kepala kita. Dari tema-tema, tulisan, maupun gambar di buku atau
media cetak itu bisa memicu ide-ide baru dalam pikiran kita. Misalnya ada
berita atau foto tentang penyelamatan tim pemadam kebakaran di sebuah gedung
pusat perbelanjaan. Bisa deh tuh digali, didramatisasi lagi dengan alur cerita,
tokoh, konflik yang ciamik.
Atau juga cara yang lebih menantang, yaitu dengan “kolokasi”
atau menggabungkan dua hal berbeda untuk kemudian ditarik ke dalam sebuah
kisah. Misalnya gambar pesawat, dengan gambar sebuah pisang. Hayo coba tebak,
cerita apa yang bisa dimunculkan dari kedua gambar itu! Bisa aja, dari kedua gambar itu kamu mix jadi
sebuah cerita tentang tergelincirnya pesawat pembunuh super canggih oleh sebuah
kulit pisang di landasan udara?! Atau tentang pilot yang harus mengunyah pisang ketika beraksi menumpas musuh
di angkasa?! Atau, ah… kamu lebih pandai pastinya!
4. Ngobrol
Tips ini memang gak bisa dipraktekin bagi yang idupnya
di hutan, kalau yang di semak belukar kayak saya baru bisa *halah*. Guys, tiap
hari dalam kehidupan kita tentu tak bisa dilepaskan dari aktivitas berupa
ngobrol, baik itu berupa curhat, curcol, rumpik sampe ke obrolan2 serius
lainnya. Nah, hal penting yang harus kamu lakukan guna menggali ide dari
obrolan ini tentunya kamu harus jadi pendengar dan pengeksplor yang baik dari
permasalahan, cerita, maupun kejadian-kejadian yang disampaikan lawan bicara
kita dalam obrolan tersebut. Tapi kalo kamu orangnya tipe yang suka menjajahi
obrolan sih, ya mana dapet lah. Preet!
5. Jalan-jalan
Jalan-jalan gak harus mahal men! Bisa
nyetop truk pasir di pinggir jalan kok *ngekk*
Maksudnya, tujuan utama dari
jalan-jalan ini ialah mengeluarkan kamu dari rutinitas biasa, mencari hal-hal
baru. Terkadang dalam perjalanan kita menemui hal-hal tak terduga. Misalnya
dari mengamati tempat-tempat di sepanjang jalan dan orang-orang yang kita
temui. Dan dengan perjalanan otak kita bisa lebih rileks dan fresh sehingga
imajinasi kita lebih gampang terpicu. Seperti J.K Rowling yang mendatangkan
cerita dan tokoh-tokoh dalam novel legendarisnya yang segaban-gaban: Harry
Potter, di atas perjalanannya dengan kereta api. See?!
6. Mengkhayal
Untuk tips yang berikut ini, aku lebih
sepakat kalau khayalan itu juga senantiasa diiringi oleh perenungan. Kenapa?
Dengan perenungan, karya yang kita hasilkan bisa lebih dalam dan memiliki
makna. Karena dalam perenungan, kita akan lebih banyak melakukan pertanyaan dan
pengupasan lebih dalam terhadap suatu peristiwa atau hal-hal yang kita
pikirkan/ khayalkan. Seperti yang dilakukan oleh penyair Hasan Aspahani, yang
bisa berlama-lama merenung untuk menghasilkan sebuah puisi yang memiliki
kedalaman makna.
7. Catatan.
Kamsudnya di sini, seberapa pun tinggi
IPK atau nilai rapor kamu di sekolahan. Otak kamu tentunya bisa mengalami yang
namanya lupa. So, better bagi kamu untuk nyiapin sebuah buku catatan yang
dimaksudkan untuk mencatat ide itu ketika ia terlintas dan berkelebat di
pikiran. Gak harus buku yang bagus-bagus, bisa berupa notes saku, ataupun
catatan di hape atau gadget kamu sekalian. Simple kan?! Karena setiap ide
masing-masing kita adalah unik, berbeda, dan bernilai, maka jangan biarkan ia lepas begitu saja. Catet!
0 komentar:
Posting Komentar