Selasa, 15 Mei 2012

Ide... Ide... Tingg!

sumber


IDE… i de e de. Ehemmm… siapa sih yang gak kenal dengan ide? Itu loh Ide Bagus Oka Sugawa yang maen pilem Lupus jaman 90an *halah. 

Yo’i, ide bisa dikatakan sebagai salah satu pemicu utama lahirnya sebuah karya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide/ gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Yap, karya apa pun yang akan atau telah dihasilkan pasti berawal dari sebuah ide, baik karya itu berupa lagu, foto, desain, gagasan bisnis, sampe ke penataan ruang dan lain-lain.

Nah khusus di postingan ini, aku akan sharing-sharing mengenai sumber-sumber darimana saja ide-ide itu bisa dimunculkan, tentunya kali ini ide-ide itu khusus dalam hal melahirkan sebuah tulisan. Dari beberapa sumber yang aku ambil; buku, internet, dan pengalaman-pengalaman orang lain ini dia beberapanya, cekidot yow!


1.    Profesi yang dilakoni
Setiap yang menjalani hidup tentu memiliki peran atau profesi masing-masing. Jadi karyawan, pilot, tukang becak, atlit, sampe pengangguran sekalipun tentu punya sisi-sisi yang menarik dari profesi yang dilakoninya, yang tidak banyak diketahui khalayak lain. Tapi masalahnya kita sendiri sering menganggap remeh profesi itu, padahal bagi orang lain hal itu akan jadi menarik apabila kita mampu menyajikannya lewat sisi-sisi kreatif dan jarang diketahui orang lain.

Contohnya gini, gue pernah nonton (di rumah, penulis punya tipi) tentang seorang wanita yang kesehariannya mendandani orang yang udah almarhum, yang akan dikremasi (menurut suatu ajaran agama tertentu). Nah, apakah hal-hal menarik profesi si ibu cuma sebatas mendandani pasiennya itu aja? No, no, no… dalam penuturannya, sang ibu juga kerap bercengkrama dengan si pasien-pasiennya sembari memulas bedak, lipstick, sampai pekerjaan itu selesai di sebuah ruangan yang tidak ada orang lain selain mereka berdua disana. Pasti kalian pada ngeri kan? Hih, gue sih enggak!
*nahan-nahan ke kamar belakang*

2.    Internet
Oke, hari gini yang masih gak tau dengan yang namanya internet tunjuk tangan *noleh kiri kanan, kemudian ngacung* nah, kalo tips yang ini kayaknya aku gak usah jelasin panjang lebar. Tentunya udah pada tau sendiri lah. Tapi yang harus diwaspadai adalah justru efek melenakan dari internet ini sendiri. Makanya, sebelum atau selagi browsing kamu harus tetep niatin diri, untuk mencari sebuah ide. Sehingga kamu gak akan lepas control, udah berjam-jam browsing tapi gak ada satu ide pun melekat.

Enn satu lagi, ketika dalam proses menulis pun kamu tetep bisa menggunakan internet sebagai pelengkap detail dalam tulisanmu. Contohnya, ketika tulisanmu mengisahkan tentang kafe, tapi kamu sendiri belum pernah nongkrong di kafe *biasanya di angkringan *halah, nah tinggal browse aja tuh gambar suasana kafe, menu-menunya, tipikal pengunjungnya dan lain-lain. Ide kan?!!

3.   Buku dan media cetak
Iyak, buku apa aja deh. Mau itu sastra, majalah, biografi, tabloid, ato koran bekas bungkus gorengan sekalipun bisa memicu ide-ide dalam kepala kita. Dari tema-tema, tulisan, maupun gambar di buku atau media cetak itu bisa memicu ide-ide baru dalam pikiran kita. Misalnya ada berita atau foto tentang penyelamatan tim pemadam kebakaran di sebuah gedung pusat perbelanjaan. Bisa deh tuh digali, didramatisasi lagi dengan alur cerita, tokoh, konflik yang ciamik.
Atau juga cara yang lebih menantang, yaitu dengan “kolokasi” atau menggabungkan dua hal berbeda untuk kemudian ditarik ke dalam sebuah kisah. Misalnya gambar pesawat, dengan gambar sebuah pisang. Hayo coba tebak, cerita apa yang bisa dimunculkan dari kedua gambar itu! Bisa aja, dari kedua  gambar itu kamu mix jadi sebuah cerita tentang tergelincirnya pesawat pembunuh super canggih oleh sebuah kulit pisang di landasan udara?! Atau tentang pilot yang harus  mengunyah pisang ketika beraksi menumpas musuh di angkasa?! Atau, ah… kamu lebih pandai pastinya!

4.    Ngobrol
Tips ini memang gak bisa dipraktekin bagi yang idupnya di hutan, kalau yang di semak belukar kayak saya baru bisa *halah*. Guys, tiap hari dalam kehidupan kita tentu tak bisa dilepaskan dari aktivitas berupa ngobrol, baik itu berupa curhat, curcol, rumpik sampe ke obrolan2 serius lainnya. Nah, hal penting yang harus kamu lakukan guna menggali ide dari obrolan ini tentunya kamu harus jadi pendengar dan pengeksplor yang baik dari permasalahan, cerita, maupun kejadian-kejadian yang disampaikan lawan bicara kita dalam obrolan tersebut. Tapi kalo kamu orangnya tipe yang suka menjajahi obrolan sih, ya mana dapet lah. Preet!

5.   Jalan-jalan
Jalan-jalan gak harus mahal men! Bisa nyetop truk pasir di pinggir jalan kok *ngekk*
Maksudnya, tujuan utama dari jalan-jalan ini ialah mengeluarkan kamu dari rutinitas biasa, mencari hal-hal baru. Terkadang dalam perjalanan kita menemui hal-hal tak terduga. Misalnya dari mengamati tempat-tempat di sepanjang jalan dan orang-orang yang kita temui. Dan dengan perjalanan otak kita bisa lebih rileks dan fresh sehingga imajinasi kita lebih gampang terpicu. Seperti J.K Rowling yang mendatangkan cerita dan tokoh-tokoh dalam novel legendarisnya yang segaban-gaban: Harry Potter, di atas perjalanannya dengan kereta api. See?!

6.    Mengkhayal
Untuk tips yang berikut ini, aku lebih sepakat kalau khayalan itu juga senantiasa diiringi oleh perenungan. Kenapa? Dengan perenungan, karya yang kita hasilkan bisa lebih dalam dan memiliki makna. Karena dalam perenungan, kita akan lebih banyak melakukan pertanyaan dan pengupasan lebih dalam terhadap suatu peristiwa atau hal-hal yang kita pikirkan/ khayalkan. Seperti yang dilakukan oleh penyair Hasan Aspahani, yang bisa berlama-lama merenung untuk menghasilkan sebuah puisi yang memiliki kedalaman makna.

7.    Catatan.
Kamsudnya di sini, seberapa pun tinggi IPK atau nilai rapor kamu di sekolahan. Otak kamu tentunya bisa mengalami yang namanya lupa. So, better bagi kamu untuk nyiapin sebuah buku catatan yang dimaksudkan untuk mencatat ide itu ketika ia terlintas dan berkelebat di pikiran. Gak harus buku yang bagus-bagus, bisa berupa notes saku, ataupun catatan di hape atau gadget kamu sekalian. Simple kan?! Karena setiap ide masing-masing kita adalah unik, berbeda, dan bernilai, maka jangan  biarkan ia lepas begitu saja. Catet!



0 komentar:

Posting Komentar