Butuh sepasang tahun yang dekat, agar
Malu malu nuraninya mahu juga, terungkap
Seperti selimut putih yang jatuh mekar
di lantai kamar
Di antara jalan raya dan saluran berita
dalam kepala saya, kuntum-kuntum Actaea
Melipat-lipat bilang dan senyum meraya
musim salju mereda
Yang bermahkota kuning
saya menanamnya
Yang seluruhnya putih
ditanam pemilik rumah sebelum saya
Yang kelopaknya lebih lebar
milik tetangga lelaki tua sendirinya
Tiap pagi kini, telinga saya dengar
Mereka bernyanyi, hingga berpasang tahun kemudian
Saya mendengar matahari, kamar, koran, kepala
dan televisi berwarna putih, putih yang lebih lebar
Saya mencatat semua bait putih lagunya
Untuk saya bersenandung sendiri pada tahun
tahun yang ganjil, tahun yang semakin gigil
selimut yang sering tanggal
dan masa menanam yang kian dekat