Mereka yang menyusahhati akan
selalu giat menggurat panjat puisimu dari pangkal akanan hingga puncak tunas.
Matahari bahasa bersangga. Membiarkan bulir-bulirnya bubar. Membusung tanah. Menyuburkan
rasa lapar bagi lidah yang hanya memburu luluhan kalis kata. Namun tiada yang
terpikat oleh keranjang lambung selain cercah anggur hitam. Oleh kerinjang lambang
yang tak berjumpa titian. Suwung rerangkai aksara belaka.
Kecuali bagi kedua mata ini. Telanjur
basah oleh selekeh getah madah pujangga. Melengangkan pematang pandang.
Menggembalakan pejam sunyi dari rumputan musykil hingga mantra bungsu. Di lereng
renungmu. Aku tanah pekat yang terlalu jerih kepada merpati hijau lumut yang
seketika melewat. Seperti taring angin yang membimbing domba-domba lesih. Tapi kegirisanku
jangan kau sembelih. Biar menjalar sepanjang lampai langkahmu. Biar liat wajahku
ada untuk menyerupai wajahmu.
Ke menara putih. Rima larikmu
menjenjang labur. Sebab hanya pada ketinggian itu mereka yang menentangmu akan bermata
satu. Meski jua terpandang kau yang dua. Saling berseteru antara sang pelubang
hujan dengan pelukis berkuas gerimis. Di jalan bebatu. Tiga kereta kredo
ditarik kuda perang. Seperangkat muslihat penjerat. Memburumu hingga pejal
ajal.
Seluruh jalan ucap yang kau
tempuh telah tercerap sebelumnya dalam lembaran rajah juru peta. Hingga tiada
pukau bagi mereka sembunyi ekor rubah yang kau awetkan dalam bait paling piuh.
Atau bunyi jantung hati kau hanyutkan ke dada Tiberias. Lamun kau tak berguncang
arang belati. Sebab tubuh kidalmu lebih layuh
kepada kanan sejati.
Maka dari retakan ubunku. Bersilang
selimpat kurakitkan rambut galah. Jerambah yang menjangkau-jangkau tepian makna.
Biar nanti pada hari yang telah ditentukan. Kau bisa menghambur dari kitabmu yang
mana saja. Munggah titah. Bersama kasutmu. Sudah kupersiapkan segala. Supaya di
tiang persembahan itu. Kaum yang menyelisihimu terpedaya. Supaya mengaduh gaduh
tubuh mereka penuh gelegak mangsi yang bukan majasi.
Sementara wajahmu ada untuk mengusap
wajahku.
0 komentar:
Posting Komentar