Minggu, 29 September 2019

12 Detik Prasangka


Aku menera pada selembar bayangan yang melawan terhapus matahari. Bayangan dari tiga per empat kepala yang gagal membayangkan seperempat usianya bukanlah gulungan seratus tujuh puluh lima depa benang wol. Tersangkut marut di pagar berduri. Sebelum kau melompat dan halamanku tiba-tiba penuh dengan hal-hal yang tak sempat.

Saat kau menjauh. Apakah angin yang berkesiur mencerabut benang benangnya adalah sebuah aduh? Semakin sangkut di bilah mata. Hingga jantung kalaku jatuh menjangkit akhirmu. Menetes tuntaskan raga rasa di getar getir pasir.

Padahal semestinya hidup mudah saja bukan? Lenggang matahari. Menjangka ubun-ubun kita. Jarum berdetak memugar segala yang tertunjuk.

Betapa sangsi bayanganku merebut bayanganmu. Sebulat cahaya.

Meniadakanmu
Meniadakanku


Zhongli
September 19

0 komentar:

Posting Komentar