Ayah menanam angsa. Dua batang di tepi sungai. Daun-daunnya
putih. Ranting-rantingnya kecil dikepak-kepakkan
angin. Hingga bergoyang condong menyentuh air. Lalu diam-diam sungai memakannya.
Ibu menanam lima biji harimau. Disemai di pekarangan. Tiap pagi
ibu menyiraminya. Dengan air sungai dan matahari. Hingga tumbuh
kecambah-kecambah. Hingga tumbuh belang menaungi rumah. Lalu diam-diam
memakannya.
Aku menanam macam rumputan. Zebra, Simpanse, Kakak tua,
Rangkok, dan Gajah Afrika. Di suatu siang aku berbaring di atasnya. Tertidur dan
bermimpi bertemu ayah ibu. Mereka memberiku buah berwarna-warni. Menggandengku lalu
berjalan ke negeri yang jauh sekali. Hingga matahari condong di ufuk barat. Lalu
diam-diam meninggalkan serakan tulangbelulangku di atas tanah yang telah
gersang. Untuk dimakan malam.
0 komentar:
Posting Komentar