Tahukah, dalam diam doa itu ditilam?
Getir begitu getar, payah patah pecah?
Ingatkah, kala rantau begitu igau?
Di bawah dengkur itu, siapa yang gelusurkan belai?
Di kerikil jalan, siapa yang melempang tubuhnya?
Apa arti mata yang darah?
Jika kelak jemari sendiri
yang gerumbulkan belukar di sajadah
yang gerumbulkan belukar di sajadah
Lalu kening pun malas bertakzim rebah
0 komentar:
Posting Komentar