Pagi ini
detektor langit diperketat.
Tak banyak
ruas cahaya yang lolos.
Padahal aku
tengah menunggu. Sosok cahaya
Yang membawa
peledak untuk hatiku
Remang Pagi.
Seperti duka malam
Yang enggan
beranjak pergi. Kita debu-debu
Yang menduga-duga,
sesaat lagikah
hancur dalam
tangisan hujan
Lengang Pagi.
Pucuk pisang tak bergoyang.
Embun-embun
menutup daun telinganya yang lebar.
Ah inilah saat
mendengar. Nyanyi sunyi
Hatimu sendiri
0 komentar:
Posting Komentar