Selasa, 12 Juli 2011

Hujan itu...

Seperti buah bibir awan-awan kecil. Bahwa katanya ada tempat yang lebih rumah dari udara
Seperti alangkah bahagia kemuncup payung, yang dibelai punggungnya oleh kekasihnya; Cuaca
Seperti gubahan ricik paling suci, yang dinukil dari cawan doa Nabi-nabi
Seperti sanjung lampu taman kepada katak; “Nyanyianmu begitu kolam, teruskan!”
Seperti azimat langit kepada rerumputan; “Memadanglah!”
Seperti gumam keheningan tua, kepada kursi merah dan segelas teh di jendela
Seperti aku yang kanak-kanak, berlarian pulang menuju rahim Ibu

0 komentar:

Posting Komentar