Senin, 05 Maret 2012

Ini Puisikita, Sayang!


Kau boleh bosan, namun dongeng ini kan tetap kuulangi; Kisah sepasang kenangan dan sayup kunangkunang di suatu tepi danau~

Satu-satu waktu mengutip pelan helai tubuhku. Dan jika tak tersebab rindu, maka leburlah aku. Bak mengabu kayu dimamah tungku~

Adapun musim semi, ialah bisik sajakmu; kepak kupu-kupu dan denging matahari~

Dedaun merah matahari. Mematut warna ke muka kolam. Sembari udara meriakkan sesuatu, serupa keheningan~

arloji tua dalam kepalaku. Tak kunjung diam memutarkan masa lalu. Namun tetap tak tahu, mewaktukan maksud, kepadamu~

Biarkan padamu kujatuh berkali-kali. Karena dengan begitu kalbu tak kunjung kebas, dan mati~

Di kotamu langit berwarna mati. Sunyi terlampau batu menyumbat telinga. Dan, ah… bila tak tersebab rindu, mana aku mau~

Dan jemarimu yang lihai mengasuh kenangan. Menikamkan aku yang jauh, pada kerinduan~

2 komentar:

DAIKO mengatakan...

ass.. ncik ini memang blok nan elok lah, saya ni tengah cari2 info nak buat pemancar fm yg mantap dah murah, boleh lah bagi2 info nyo,
dari rohil - riau

kicaupunai mengatakan...

wass, makasih ncik. kite orang ke tak punye perihal pemancar macam tu. tapi kalau dapat kite bagilah.. :)

Posting Komentar