Senin, 07 Januari 2013

Pohon di Dalam Diri

Kadang-kadang kau merasa di dalam dirimu tumbuh pohon rambutan yang sangat lebat. Daun-daun. Merah buah seperti bola-bola lampu yang menyala. Sedemikian rimbunnya sehingga tak ada cahaya yang mampu menerobos dan melunaskan pandang bagi mata yang meihat permukaan batang tubuh pengertianmu.

Rimbun yang menimbun hari-hari. Keberatannya memaksa ranting-rantingmu mengkhawatirkan kepatahannya. Gelisah sepanjang malam, siang dan petang. Betapa buah-buah pemikiranmu itu tak jatuh-jatuh jua.

Maka sesekali kudengar ia mencuri doa. Lalu memejamkan mata.

Dibayangkannya anak-anak bergerombol membawa galah pena dan karung-karung kertas yang tak terkira bilangannya. Anak-anak yang badung dan tak takut dengan apa-apa itu mulai memukuli dirimu, mengaitkan ujung galah  seperti tangan kapten hook itu lalu menariknya dengan keras.

Daun dan bebuahan jatuh lalu dimasukkan ke dalam karung-karung kertas.

Mereka memanggulnya pergi meniggalkan rerantingmu yang meringan.

Tapi kau masih saja mencemaskan kemana mereka membawa buah-buah pikiranmu pergi, sampai-sampai tidak peduli bahwa pohon itu benar-benar tumbuh di dalam dirimu.

0 komentar:

Posting Komentar