Selasa, 05 Februari 2013

Kebun Binatang

Ayah menanam angsa. Dua batang di tepi sungai. Daun-daunnya putih. Ranting-rantingnya kecil  dikepak-kepakkan angin. Hingga bergoyang condong menyentuh air. Lalu diam-diam sungai memakannya.

Ibu menanam lima biji harimau. Disemai di pekarangan. Tiap pagi ibu menyiraminya. Dengan air sungai dan matahari. Hingga tumbuh kecambah-kecambah. Hingga tumbuh belang menaungi rumah. Lalu diam-diam memakannya.

Aku menanam macam rumputan. Zebra, Simpanse, Kakak tua, Rangkok, dan Gajah Afrika. Di suatu siang aku berbaring di atasnya. Tertidur dan bermimpi bertemu ayah ibu. Mereka memberiku buah berwarna-warni. Menggandengku lalu berjalan ke negeri yang jauh sekali. Hingga matahari condong di ufuk barat. Lalu diam-diam meninggalkan serakan tulangbelulangku di atas tanah yang telah gersang. Untuk dimakan malam.

0 komentar:

Posting Komentar