Rabu, 13 Februari 2013

Penghulu Muara

                : adjeng dan suami
 
maka kita mulakan dan muliakan segalanya
pada paraf penghulu. Di mana "Sah!" adalah basah
bening mata air dan air mata haru yang melalui
celah bebatu

dalam kepatuhan kerja pada aturan-aturan ketinggian
air-air itu mengalir, menjadi kelok sungai, menjadi elok landai
mempertemukan dua desa, menyatukan kita

petak-petak sawahnya adalah kubikel-kubikel
di mana tangan-tangan matahari bekerja
mengetikkan hijau di musim tanam
mencetak kuning menjelang panen tiba

biji-biji padi. keping-keping mata uang kehidupan
yang kita gemah ripahkan kepada sanak saudara
handai taulan pun orang-orang yang berlalu lalang
antara benci dan cinta, juga tak lupa pada sekawanan
burung-burung yang tak pernah terlambat bekerja

maka kita mulakan dan muliakan segalanya
pada paraf penghulu. di mana air kehidupan 
cinta kita bermula. mengalir setia menuju muara
lautan. meja di mana semua lembar kerja cinta kita

dihamparkan. dihadapkan
mulai dari laporan kemesraan
pun hingga notulen-notulen perselisihan
dalam keseharian kita mencari mufakat
mencari kesebenaran maslahat
semoga semuanya mendapat
tanda tangan-Nya





0 komentar:

Posting Komentar